Pencarian

Jumat, 30 November 2018

KOMPOS

     Apa itu Kompos?
Kompos merupakan hasil penguraian parsial/tidak lengkap dari bahan organik yang dapat di percepat secara artifisial oleh populasi berbagai macam mikroba pada linkungan hangat,lembab,dan aerobik maupun anaerobik.(Modifikasi dari J.H. Crawford, 2003). Sedangkan pengomposan adalah proses di mana bahan organik mengalami penguraian secara biologis, khususnya oleh mikroba-mikroba yang memanfaatkan bahan organik sebagai sumber energi. Membuat kompos adalah mengatur dan mengontrol proses alami tersebut agar kompos dapat terbentuk lebih cepat. Proses ini meliputi membuat campuran bahan yang seimbang, pemberian air yang cukup, pengaturan aerasi, dan penambahan aktivator pengomposan.Sampah terdiri dari dua bagian, yaitu bagian organik dan anorganik.

      Bila kita lihat dari sumbernya,maka sumber yang paling dekat untuk bisa kita manfaatkan sebagai media pembuatan kompos adalah sampah dapur yang setiap hari kita hasilkan di rumah. Dari limbah tersebut kita dapat membuat kompos untuk dimanfaatkan sebagai media tanam kita,namun sayangnya disamping masih kurangnya pengetahuan masysarakat tentang pengolahan kompos dari limbah dapur,sering juga ada yang mencoba namun hasilnya gagal atau busuk mengapa? salah satu faktor yang dapat menyebabkan hal tersebut adalah proses pemilihan bahan yang akan dijadikan kompos. Sebaiknya sebelum membuat kompos dari limbah dapur dilakukan penyortiran bahan kompos kita pisahkan dari yang terdiri dari daging-dagingan atau yang mengandung banyak protein misalnyadaging ayam,sapi,ikan,telur dll. Hal ini karena bahan tersebut mudah dihuni oleh mikro okrganisme pemubusuk yang dapat membuat proses degradasi menjadi lebih berbau dan menimbulkan munculnya makhluk hidup lain dalam campuran kompos tadi seperti adanya belatung. selain memisahkan bahan yang terdiri dari protein kita juga perlu memperhatikan kadar air yang terkandung pada bahan kompos kita,jika dalam bahan kompos kita terdapat kandungan air yang cukup banyak maka sebaiknya bahan kompos tersebut di peras atau dalam pe,buatannya nanti jumlah air yang digunakan tidak perlu banyak karena sudah tertutupi oleh kandungan bahan yang banyak mengandung air. kadar air penting diperhatiakn karena semakin banyak kandungan air dalam kompos maka proses Degradasi dari bahan tersebut akan semakin lama karena bakteri yang berkembang cukup lambat. 
Sekian bahasan kali ini tentang pembuatan kompos dari limbah dapur dan selamat mecoba.......

Jumat, 09 November 2018

Peranan bakteri baik bagi tanaman

   
     
    Dewasa ini perkembangan informasi dan teknologi semakin cepat seiring majunya zaman, semua hal dalam bidang kehidupan menusia di upayakan bisa dikerjakan lebih mudah tanpa harus mngeluarkan biaya tenaga yang banyak,banyak ahli dan peneliti berlomba untuk mewujudkan obsesi tersebut dengan berbagai cara baik itu secara alami(Organik) ataupun dengan cara Anorganik(Sintesis/Buatan) dalam berbagai bidang kebutuhan manusia termasuk bidang pertanian. pada bahasan kali ini saya akan membahas tentang  salah satu teknik organik yang dilakukan manusia pada tanaman. Cara yang digunakan manusia di bidang pertanaian yaitu dengan memanfaatkan bakteri sebagai salah satu alat untuk meningkatkan produktivitas dan kekebalan tanaman terhadap hama dan penyakit. Bakteri yang digunakan yaitu bakteri baik yang banyak terdapat di akar tanaman yang tergolong sebagai Bakteri Endofit atau sering di sebut dengan itilah PGPR yang banyak di temukan pada akar tanaman seperti bambu yang banyak dijadikan sebagai Zat yang membantu perkembanagan Nitrogen,Phosporus dan mineral pertumbuhan lain yang dibutuhkan tanaman atau memicu peningkatan hormon pertumbuhan tanaman. PGPR juga memiliki manfaat menurunkan resiko tercermar efek negatif dari bakteri patogen yang terdapat di dalam tanah.

Key Word/Kata Kunci: Organik,Anorganik,Bakteri Endofit,PGPR